Jumat, 14 Februari 2020

Hari ini bukan bercerita tentang buku yang ku baca atau tentang argumen argumen yang biasa ku utarakan. Hari ini tentang kisah memaknai hari Jumat yang penuh tantangan. Ku mulai pagi ini dengan alarm pukul lima pagi seperti biasa, dan seperti biasa juga ku tunda bangun sampai sekitar pukul setengah enam. Apalagi aku sedang ada tamu bulanan, makin malas aku bangun pagi. Seperti biasa aku bersiap untuk berangkat sekolah dan seperti biasa 06.45 aku baru selesai bersiap dan berangkat. 
Hari ini ku mulai dengan Jumat sehat berkeliling lingkungan sekolah. Jangan bayangkan kami jalan sehat di lingkungan yang asri dan rindang, kami melewati jalan raya padat penuh lalu lalang kendaraan yang terburu buru hendak sampai ke kantor, sekolah, atau tujuan lain. Aku berkesempatan untuk berbagi cerita dengan salah satu siswa kelas 8. Awalnya kupikir dia hanya penasaran dengan jurusan IPA dan IPS ketika SMA nanti, namun kelamaan dia menjurua menyakan SMK bahkan ia pun tau UMR masing masing daerah. Sungguh aku menemukan anak SMP yang ternyata dia jauh lebih dewasa dari dan sudah memiliki rencana kedepan. 
Mengajar jam pertama di mulai dengan segala kisahnya siswa mau presentasi, dan dengan segala tingkahnya anak juga. Malah berakhir dengan aku berbagi pengalaman hidup yang siapa tau mereka dapat belajar dari penyesalan, pencapaian, atau kegiatan sehari hariku agar mereka bisa menjalani hidup dengan lebih baik.
Ketika sekarang aku menjadi guru, aku lebih memahami bahwa mengajak anak menjadi manusia yang bermanfaat, berhasil, memaknai hidup mereka sendiri lebih membahagiankan daripada diriki sendiri yang terbiasa ambis hendak mencapai segalanya yang terbaik. 
Setengah dari cerita hari ini, sisa setengahnya aku tidak mau bercerita lagi :p

Komentar

  1. berdasarkan pengalaman siswa yg msh klas 8 SMP, ternyata kedewasaan seseorang tidak hanya diulutndari segi usia tapi seseorang dikatakan dewasa kalau miliki pola pikir yang berorentasi kemasa depan ( misi dan visi ) yang tentunya tingkat kompetisi lebih ketat.
    Wkwk sook tau aja beri coment sgl..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa kurikulum perlu berubah?

"Enak ya Pak jadi anak-anak". Percakapan dengan Pak Yoyok