Mengapa kurikulum perlu berubah?
“tidak
ada yang stagnan dalam kehidupan ini selain perubahan” – 21 lesson for 21st
century
Mengapa
kurikulum perlu berubah?
Diah Retno Hapsari
SMP N 1 Yogyakarta
Gambar 1. Proses
mengkomunikasikan ide dan gagasan secara lisan
Berangkat dari kutipan salah satu buku yang saya baca
kemudian tersadar bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini akan selalu
berubah dan berkembang. Begitu juga kondisi dalam dunia pendidikan, setiap
komponen yang ada didalamnya jelas akan berkembang sesuai dengan alur zamannya.
Jika tujuan dan proses belajar yang terjadi juga berubah, maka alat untuk
mencapai tujuan tersebut hendaknya juga berkembang agar proses belajar sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai. Perubahan dan alur proses belajar tersebut dapat
dilakukan melalui perubahan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum memiliki peran strategis dalam menentukan
keberhasilan pendidikan. Kurikulum menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Pasal
1, Ayat diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Pengertian tersebut menyatukan tiga dimensi utama kurikulum, yaitu
dimensi rencana dan pengaturan (curriculum as intended, planned, document)
dan dimensi proses (penyelenggaraan kegiatan pembelajaran) dan kurikulum
sebagai hasil dalam satu kesinambungan. Sedangkan materi pembelajaran IPS
sendiri merupakan bagian dari kurikulum untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kurikulum tidak hanya diartikan sebagai seperangkat
aturan, akan tetapi juga termasuk materi-materi konstektual yang diajarkan
kepada peserta didik untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Mata kuliah
pengembangan kurikulum dan bahan ajar, tidak hanya membekali mahasiswa dengan
istilah-istilah terhadap pengembangan kurikulum dan bahan ajar yang sudah ada.
Pengembangan kurikulum dan bahan ajar harus disesuaikan dengan perkembangan
zaman serta kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan lingkungan.
Pengembangan kurikulum bukanlah sesuatu yang bersifat kaku dan paten, akan
tetapi dikembangkan sesuai dengan potensi, kebutuhan, dan karakteristik
masing-masing sekolah.
Pengembangan bahan ajar IPS juga
harus menempatkan siswa sebagai subyek belajar, sehingga dalam proses belajar
mendukung siswa untuk kreatif dan mandiri. Penyusunan materi pembelajaran pada abad 21 tidak harus seperti
penyusunan materi pembelajaran konvensional dengan menempatkan siswa hanya menggunakan satu materi untuk
belajar. Akan tetapi materi pembelajaran yang disusun sebagai panduan yang membantu siswa
untuk menemukan pengetahuan lain dan berdasar pada kebutuhan dan kondisi
lingkungan peserta didik. Penyusunan kurikulum dan bahan ajar abad 21 perlu
memperhatikan empat ketrampilan dasar peserta didik yaitu kreativitas,
komunikasi, kolaborasi dan kerja sama. Melalui mata kuliah ini, diharapkan
mahasiswa memiliki pemahaman dan pemikiran yang merdeka untuk mencapai
pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Bagaimana prinsip dan tujuan
pengembangan kurikulum
Hamalik (2010:74) menyebutkan delapan prinsip dalam pengembangan
kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut antara lain; prinsip berorientasi pada
tujuan, relevansi, efisiensi, fleksibilitas, kontinuitas, keseimbangan. Prinsip
tersebut secara jelas diuraikan sebagai berikut.
a.
Berorientasi pada tujuan.
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum dan khusus. Kurikulum
dalam perumusan tujuan pendidikan, didasarkan pada sumber-sumber seperti;
ketentuan dan kebijakan pemerintah, survei mengenai persepsi masyarakat tentang
kebutuhan mereka, survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang
tertentu, survei tentang kualitas sumber daya manusia, serta pengalaman negara
lain dalam menghadapi masalah yang sama. Selain itu tujuan dalam pengembangan
kurikulum juga harus memperhatikan peserta didik. Sehingga tujuan yang
direncanakan dalam kurikulum merupakan tujuan nyata yang dibutuhkan oleh
peserta didik dalam kehidupan mereka.
b.
Relevansi
Pengembangan
kurikulum
pada prinsipnya harus relevan dengan perkembangan zaman, relevan dengan
perkembangan masyarakat, perkembangan teknologi dan relevan dengan kebutuhan
peserta didik. Mengembangkan kurikulum bukan hanya merencanakan target dan
tujuan yang maksimal. Pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan
lapangan maka hasil dari proses pendidikan tersebut akan bermanfaat dan selaras
dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan negara.
c.
Efisiensi
Proses
pengembangan kurikulum sesuai dan tepat sasaran.
d.
Fleksibilitas
Pengembangan
kurikulum tidak bersifat kaku dan pakem, akan tetapi dapat disesuaikan dan dapat
digunakan dimanapun atau dapat diterapkan pada anak-anak dengan berbagai
kondisi dan latar belakang berbeda.
e.
Kontinuitas
Pengembangan
kurikulum perlu memperhatikan proses kesinambungan, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus
memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang
pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan.
f.
Keseimbangan
Pengembangan
kurikulum tidak hanya bertujuan untuk mencapai aslah satu komponen, akan tetapi
seluruh aspek perku diperhatikan. Misalkan dalam pengembangan kecerdasan siswa tidak
hanya terfokus pada kecerdasan kognitif akan tetapi juga spiritual, kinestetik, emosional dan lainnya
Tujuan pengembangan kurikulum menurut Hamalik (2010: 3) terdiri dari goals dan objectives. Tujuan sebagai goals dinyatakan dalam rumusan yang lebih abstrak dan bersifat umum, dan pencapaiannya relatif dalam jangka panjang. Adapun tujuan sebagai objectives lebih bersifat khusus, operasional, dan pencapaiannya dalam jangka pendek. Artinya bahwa pengembangan kurikulum itu bertujuan untuk merumuskan suatu proses dinamika yang dapat menjawab tantangan terhadap tuntutan perubahan yang terjadi dalam pemerintahan dan bersifat umum. Pencapaiannya relatif dalam jangka panjang, sejalan dengan visi dan misi pendidikan nasional.
Bagaimana seharusnya Kurikulum
Mata Pelajaran IPS SMP yang ideal di Indonesia?
Kurikulum
yang ideal mampu menerapkan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa
pengajaran demi kelulusan ujian (teaching
for the test), namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan
sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya bahasa Indonesia (Naskah
Akademik Kurikulum). Misalnya pada kurikulum merdeka, dikembangkan untuk menjawab
tantangan nasional dan internasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
serta adanya pengembangan baru dalam ilmu pendidikan terutama berkaitan dengan
pengertian dan proses pembelajaran sikap, pembelajaran kompetensi, dan tujuan
pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Perkembangan baru tersebut menjadi
dasar untuk mengembangkan ide, desain dan struktur kurikulum berbasis karakter
yang terpadu.
Siswa dalam kurikulum
IPS ditempatkan sebagai pusat, sehingga segala bentuk kegiatan pembelajaran
menempatkan siswa sebagai subyek didik aktif yang akan mengembangkan dirinya
semaksimal mungkin. Kurikulum Pendidikan IPS SMP yang ideal hendaknya juga
mendasarkan pada upaya pengembangan kecerdasan siswa abad 21 yang didasarkan
pada kompetensi 4C (creativity, communication, critical thinking, and collaboration).
Artinya, untuk mempersiapkan generasi muda yang hidup pada abad ke-21,
penguasaan kompetensi yang komprehensif merupakan suatu persyaratan yang tak
bisa dihindari. Pendekatan Kurikulum Terpadu (integrated curriculum).
Pada hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata
pelajaran dalam bentuk integrated social
studies. Muatan IPS berasal dari geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi.
Mata pelajaran IPS merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan
alam. Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat
kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang
atau space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Daftar Pustaka
Hamalik, O. 2010. Manajemen pengembangan kurikulum. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hanifah,
N. (2014). Pengembangan
buku teks ips untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan perspektif
global peserta didik di sekolah dasar. eprint_fieldopt_thesis_type_phd
thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sanjaya, W. 2008. Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis
kompetensi. Kencana Permata Media Group, Jakarta.
Sukmadinata, N. S. 2004. Pengembangan kurikulum teori dan praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supardi. 2011. Dasar-dasar ilmu
sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Handoout workshop bahan ajar guru SMP oleh Dr. Sudrajad, M.Pd.
Naskah Akademik Kurikulum
Tulisan yang runtut dan membantu kita memahami kurikulum.
BalasHapusMemahami kurikulum merdeka adalah tanggung jawab kita semua. Pendidikan tidak akan berubah apabila aktor dalam dunia pendidikan juga tidak berbenah
BalasHapusPembelajaran IPS memang bisa menjadi sarana tepat untuk mengembangkan pendidikan merdeka. Pendidikan IPS juga harus menjadi mata pelajaran yang kontekstual sehingga bisa memenuhi kebutuhan peserta didik
BalasHapus